Jatidiri (2) Lanjut bagaiman komentarnya…

Di suatu sore saya sedang asik ngobrol dengan si bone dan Pulung janjian makan bareng disuatu tempat rekan parthner saya yang sekarang  berlainan kantor dengan saya. Biasa, lah awal bulan kalau habis gajian mulai kasak-kusuk mau belanja ini itu (gadget) atau mencicipi jajanan kesukaan. Namun, keinginan itu sirna begitu saja, begitu tahu kalau gajian yang kita terima tidak bisa mengejar keinginan kita. Terbentur oleh kebutuhan sembako dan hutang yang harus dicicil. “Oh, nasib. Serba ngepas belum lagi rumah gua yang belum jelas bentuknya. Kalau begini rasanya, pasti tidak ada orang yang berharap apalagi bercita-cita ingin menjadi orang miskin,” keluhnya. “Nih, “Ah, jelas enak jadi orang kaya, mau apa saja bisa!,” ucap si Bone. “Menjadi orang kaya tetapi hidupnya tidak bahagia buat apa? Selalu was-was kekayaannya diincar maling,” timpal Pulung lagi, takut diutangi lagi?,  yang penting cukuplah timpa saya. Untuk memilih menjadi orang kaya atau orang miskin tentu menjadi diskusi panjang yang tiada habisnya dengan banyak dalih, teori dan alasan. Tetapi, okelah, soal kaya atau miskin tidak usah kita omongkan panjang lebar. Yang terpenting sekarang ini bagaimana caranya bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal saja kata si Bone, soalnya anak gua udah mau empat ouy “semangat ouy”.

Jatidiri (1) PETUALANG KOBOI Bertemu Mata Elang

resize-of-picture-168.jpg 

Adakah di antara rekan-rekan yang merindukan sebuah masa lalu? Saya yakin sekali pasti ada. Apalagi bagi seseorang yang doyan berpetualang.

Duduk sendiri diremangnya kamar ini memandangi sebuah pesan-pesan yg terimpan dari sms seorang pemuda koboi dimasa lalu…….. Dahulu, ketika saya masih tinggal di bersama pemuda koboi ini , dimasa dia belum berkeluarga, dimasa waktu bujang, sampai muncul istilah “Romantis Rokok Makan Gratis” kita bertiga membentuk team yang cukup solid dengan nama “Team Eagle” karena uniknya masing masing punya ciri khas yang berbeda- beda , pemuda koboi ini menjuluki namanya “si mata elang” entah ini istilah dari mana yang menurutnya diambil dari bahasa sandi dari Brama Kumbara cerita silat indonesia kuno. Ada juga pengalaman menarik tidak terlupakan ketika sang koboi mengarungi bisnis mulai dari menjual kambing, menjual martabak, jualan travel, berjualan Rumah tua tak berhuni, seribu macam cara mencari jatidiri sampai menemukan jalan, kebetulan kami bertiga selalu mengandalkan si mata elang ini, yang lebih cerdas dan penuh wibawa,. Sebuah kejadian yang sampai sekarang tidak pernah kami lupakan.

Mungkin sudah jadi kodrat manusia untuk mencari kesan di dalam memori. Bagi saya sendiri menikmati perjalanan hidup tersebut juga memiliki nuansa tersendiri. Entah itu dengan berganti-ganti pacar, eh kereta, bus, ataupun mobil pegoet & mobil DX andalan hingga sekarang berubah mobil Jaguar ijo. Momen-momen menunggu di stasiun dimana kita naik kereta tampa menggunakan karcis alias numpang di lokomotif dari kota surabaya hingga kota bandung berdiri tegap bersama tentara-tentara berbekal nasi warteg, apalagi di kala malam hari pemeriksaan gerbong pun terlewati adalah puncak kenikmatan tersendiri.

Romantika antar kota, memang menjadi luar biasa buat pemuda koboi petualang ini. Tetapi saya malah berpikir kemudian, tidak satu kota pun akhirnya yang menjadi lebih berkesan. Terlalu subjektif, dipengaruhi waktu dan momen, bercampur gelisah di hati. Rasa yang sangat manusiawi memang. Sebuah paradoks saja dimana ketika saya kangen akan kesan tersebut, maka kesan itu menjadi hilang ketika saya menetap disana. Dan akhirnya malah menjadi pertanyaan buat saya, lalu apakah perjuangan pencarian jatidiri cukup menjadi pelajaran kita. Kini si mata elang pemuda koboi sudah berubah ekspektasi yang dulu sudah berubah, waktunya sudah berbeda masanyapun sudah berbeda. Pemuda koboi inipun sudah menemukan jatidirinya dia terlihat lebih sukses, lebih mapan hidupnya dan ditahun ini dengar-dengar rencana bertobat untuk menunaikan rukun islam yang kelima.

Ada seorang tokoh lagi yang akan mengisi cerita ini namun nanti saja kuceritakan seiring dengan waktu biarkan aku bercerita dengan waktuku sendiri. Toh akulah sang PENCERITA dan kalian yang mendengar dan membacanya sekarang akan kutunjukkan tempat-tempat dimana kita berkoordinasi

a-gue-wkt-atur-taktik-perang.jpg  untitled1.jpg  a-gue-keluar-dr-kpl-perang.jpg

sebelah kiri ini koboi petualang lagi nyusun taktik perang, ditengah Gue lagi ngatur taktik strategi perang dan kita lihat dari kanan team elang menurunkan pasukan di Perak kota Surabaya

 

Klo Ini JEger Ojeg Kircon

Siapa yang ngak kenal Sumanto pemakan daging manusia……tapi yang inimah bukan sumanto melainkan Amanto biasa teman-teman suka merubah namanya jadi sumanto, he he he………orangnya kalem tapi klo marah jembatan kircon juga ambruk liat aja berita koran ada yang terjatuh dari jembatan itu……..he he he …. makasih pakde manto yang suka bantuin setiap saat tanpa mengenal waktu, Kerjo sing rajin pakde, ben jenengan iso tuku omah & munggah haji …amien!!!

100_7857.jpg

Makasih buat Om Paijan

100_7856.jpg

ini orang yang sangat perhatian dengan keluargaku yang tiap hari online dirumah walaupun cuman datang baca koran terus pulang…eh sarapan pagi ngopi bareng deh….om paijan ini rajin banget loo, dan sangat penyayang sama anak. namun kasihan dia belum dikaruniai anak…doain ya teman-teman om paijan bisa dikaruniai anak

Valentino Uceno

100_7846.jpg

Kemarin Pukul 17.00 WIB dikantor saya hari Kamis, 14 februari 2008 saya teringat ulang tahun anak saya, tiga tahun usianya sekarang. Mendadak saya berkemas mengakhiri aktivitas kerja dengan men-shutdown computer dan langsung menuju ketempat parkir dimana sepeda motor  saya diparkir dan bergegas untuk menuju pulang dijalan saya berfikir  dan memutuskan untuk mampir disebuah toko jualan sepeda di jl ahmad yani dekat pasar kosambi tanpa berpikir lama saya langsung membayar sepeda itu untuk hadiah ulang tahun anak saya, dan mengikatnya di jok bagian belakan sepeda motor saya. Kurang lebih 15’ menit diperjalanan saya tiba dirumah belum aja saya membuka pintu pagar rumah saya, anak saya langsung menyambut kedatangan saya dengan wajah yang berbinar-binar… dalam hati saya, anak saya senang banget nih…. 

Ayah….sahut anak saya

Ayah kok tidak pulang malam? sahutnya

Jawaban  saya : Ayah pulang cepat nak’ hari ini kan ucen ulang tahun (karena terbiasanya saya pulang malam, klo saya pulang kantor anak saya keburu tidur, dan anak saya bangun saya udah beragkat kerja lagi) 

Tahun ini berkesan buat saya karena tahun-tahun sebelumnya yang merayakan ulang tahun ucen adalah ibunya dan pengasuhnya yang mengasuh sejak bayi, baru kali ini saya sebagai ayah memberikan perhatian khusus di hari ulang tahunnya dan saya melihat begitu berbahagianya dia. Saya merenungi umur saya sudah tidak muda lagi, berapa bulan lagi umur sayapun bertambah mencapai 31 tahun, namun kenapa yah saya belum bisa menemukan kebahagiaan ???. Tidak sedikit dari kita yanga menyerahkan seluruh energinya untuk bekerja mencari uang, sampai daya vitalitasnya terkuras habis dan penyakit menggrogoti dan akhirnya apa yang terjadi, kita juga terpaksa mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan operasi dan obat-obatan yang justru akhirnya lebih banyak dihabiskan ditempat tidur. Saya membayangkan jiwa seseorang yang bahagia bagai yang tercermin pada permukaan sebuah kolam pada hari yang tak berangin. Itulah tujuan bahagia teknik meditasi yang diperaktekkan orang-orang yang bergam profesi.

Empat bulan yang lalu tepatnya bulan Oktober tahun lalu saya bertemu dengan seorang pria umurnya sudah mencapai 45 tahun yang dulunya saya kenal tidak bisa mengatasi persoalan-persoalan yang berlangsung dalam rumah tannganya, namun kali ini beda dari yang saya duga, saya melihat anak laki-lakinya melakukan “meditasi” saya berfikir dia duduk tanpa melakukan apapun kecuali konsentrasi dengan cara terbaik tujuannya mendapatkan ketenangan batin. Lalu saya bertanya ke pria tersebut “ Kenapa anak bapak diajarin seperti itu” jawab sang pria itu dengan tenang “ tidak ada kesenangan selain ketenangan” Saya terdiam sejenak….Terus dia menyambung pembicaraannya, kecemasan itu tidak hanya muncul saat seseorang memiliki keluarga yang harus dihadapi dengan utang-utang yang harus dibayar.  Sebuah kesalahan pemahaman yang berbahaya tentang kesehatan mental jika dilakukan bahwa yang pertama-tama dibutuhkan manusia adalah kesetimbangan atau yang disebut keadaan tanpa ketegangan melainkan perjuangan dan pencarian untuk mendapatkan tujuan yang bernilai yaitu suatu kegiatan yang dipilih dengan bebas yang diperlukan bukanlah pelepasan ketegangan melainkan mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya

SELAMAT DATANG

PUADA artinya berbicara (Bahasa Bugis)