Adakah di antara rekan-rekan yang merindukan sebuah masa lalu? Saya yakin sekali pasti ada. Apalagi bagi seseorang yang doyan berpetualang.
Duduk sendiri diremangnya kamar ini memandangi sebuah pesan-pesan yg terimpan dari sms seorang pemuda koboi dimasa lalu…….. Dahulu, ketika saya masih tinggal di bersama pemuda koboi ini , dimasa dia belum berkeluarga, dimasa waktu bujang, sampai muncul istilah “Romantis Rokok Makan Gratis” kita bertiga membentuk team yang cukup solid dengan nama “Team Eagle” karena uniknya masing masing punya ciri khas yang berbeda- beda , pemuda koboi ini menjuluki namanya “si mata elang” entah ini istilah dari mana yang menurutnya diambil dari bahasa sandi dari Brama Kumbara cerita silat indonesia kuno. Ada juga pengalaman menarik tidak terlupakan ketika sang koboi mengarungi bisnis mulai dari menjual kambing, menjual martabak, jualan travel, berjualan Rumah tua tak berhuni, seribu macam cara mencari jatidiri sampai menemukan jalan, kebetulan kami bertiga selalu mengandalkan si mata elang ini, yang lebih cerdas dan penuh wibawa,. Sebuah kejadian yang sampai sekarang tidak pernah kami lupakan.
Mungkin sudah jadi kodrat manusia untuk mencari kesan di dalam memori. Bagi saya sendiri menikmati perjalanan hidup tersebut juga memiliki nuansa tersendiri. Entah itu dengan berganti-ganti pacar, eh kereta, bus, ataupun mobil pegoet & mobil DX andalan hingga sekarang berubah mobil Jaguar ijo. Momen-momen menunggu di stasiun dimana kita naik kereta tampa menggunakan karcis alias numpang di lokomotif dari kota surabaya hingga kota bandung berdiri tegap bersama tentara-tentara berbekal nasi warteg, apalagi di kala malam hari pemeriksaan gerbong pun terlewati adalah puncak kenikmatan tersendiri.
Romantika antar kota, memang menjadi luar biasa buat pemuda koboi petualang ini. Tetapi saya malah berpikir kemudian, tidak satu kota pun akhirnya yang menjadi lebih berkesan. Terlalu subjektif, dipengaruhi waktu dan momen, bercampur gelisah di hati. Rasa yang sangat manusiawi memang. Sebuah paradoks saja dimana ketika saya kangen akan kesan tersebut, maka kesan itu menjadi hilang ketika saya menetap disana. Dan akhirnya malah menjadi pertanyaan buat saya, lalu apakah perjuangan pencarian jatidiri cukup menjadi pelajaran kita. Kini si mata elang pemuda koboi sudah berubah ekspektasi yang dulu sudah berubah, waktunya sudah berbeda masanyapun sudah berbeda. Pemuda koboi inipun sudah menemukan jatidirinya dia terlihat lebih sukses, lebih mapan hidupnya dan ditahun ini dengar-dengar rencana bertobat untuk menunaikan rukun islam yang kelima.
Ada seorang tokoh lagi yang akan mengisi cerita ini namun nanti saja kuceritakan seiring dengan waktu biarkan aku bercerita dengan waktuku sendiri. Toh akulah sang PENCERITA dan kalian yang mendengar dan membacanya sekarang akan kutunjukkan tempat-tempat dimana kita berkoordinasi
sebelah kiri ini koboi petualang lagi nyusun taktik perang, ditengah Gue lagi ngatur taktik strategi perang dan kita lihat dari kanan team elang menurunkan pasukan di Perak kota Surabaya
Filed under: Uncategorized | 5 Comments »